Sabtu, 09 Oktober 2010

Basis Data

PENDAHULUAN Basis data (Database) adalah sekumpulan informasi yang diatur dalam cara tertentu sehingga sebuah program komputer dapat dengan cepat memilih data yang diinginkan. Basisdata dapat diibaratkan sebagai sistem pengarsipan elektronis yang terdiri dari field, record, dan file. Field adalah item tertentu dari informasi; record adalah sekumpulan field; dan file adalah kumpulan record. Untuk mengakses informasi dari basisdata, diperlukan Data Base Management System (DBMS). DBMS adalah kumpulan program yang memungkinkan pengguna memasukan, mengatur, atau memilih data dari basisdata. Program komputer/perangkat lunak (Soft Ware) untuk mengelola data base disebut Data Base Management System(DBMS). Semua DBMS memiliki pengolah bahasa deskripksi data yang digunakan untuk menciptakan Data Base serta pengelola Data Base yang menyediakan isi Data Base bagi pemakai. Orang yang bertanggung jawab atas DBMS adalah Data Base Administrator (DBA). Sistem Data Base terus di kembangkan oleh para ahli agar dapat memperoleh cara pengorganisasian data yang semakin efesien dan efektif. Hal ini sejalan dengan penggunaan Data Base dalam berbagai bidang usaha (baik privat maupun publik) yang dituntut mengelola manajemen informasinya dengan lebih baik, lebih cepat, dan lebih efesien. Istilah populer manajemen informasi yang intinya data base ini adalah Enterprise Resource Planning System (Sistem ERP). Sedangkan dilingkungan privat, sistem data base yang memproses kegiatanya sehari- hari secara On Line / terintegrasi / bersamaan (bisa mencapai ribuan proses dalam satu waktu ) di sebut On Line Transaction Processing (OLTP). Sedangkan basis data menurut Yuswanto dan Subari, (2005:1) dapat diartikan sebagai sekumpulan data/informasi yang teratur berdasarkan kriteria tertentu yang saling berhubungan secara logik dan terpelihara serta disimpan secara bersama-sama dalam pengontrolan terhadap kerangkapan data untuk melayani satu atau lebih aplikasi secara optimal. Tujuan pemanfaatan basis data - Kecepatan dan Kemudahan (Speed) Yakni agar pengguna basis data bisa: - menyimpan data - melakukan perubahan/manipulasi terhadap data - menampilkan kembali data dengan lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan cara biasa (baik manual ataupun elektronis). - Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space) Dengan basis data kita mampu melakukan penekanan jumlah redundansi (pengulangan) data, baik dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi antara kelompok data yang saling berhubungan. - Keakuratan (Accuracy) Agar data sesuai dengan aturan dan batasan tertentu dengan cara memanfaatkan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan (constraint) tipe data, domain data, keunikan data dsb. - Ketersediaan (Availability) Agar data bisa diakses oleh setiap pengguna yang membutuhkan, dengan penerapan teknologi jaringan serta melakukan pemindahan/penghapusan data yang sudah tidak digunakan / kadaluwarsa untuk menghemat ruang penyimpanan. - Kelengkapan (Completeness) Agar data yang dikelola senantiasa lengkap baik relatif terhadap kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu, dengan melakukan penambahan baris-baris data ataupun melakukan perubahan struktur pada basis data; yakni dengan menambahkan field pada tabel atau menambah tabel baru. - Keamanan (Security) Agar data yang bersifat rahasia atau proses yang vital tidak jatuh ke orang / pengguna yang tidak berhak, yakni dengan penggunaan account (username dan password) serta menerapkan pembedaan hak akses setiap pengguna terhadap data yang bisa dibaca atau proses yang bisa dilakukan. - Kebersamaan (Sharability) Agar data yang dikelola oleh sistem mendukung lingkungan multiuser (banyak pemakai), dengan menjaga / menghindari munculnya problem baru sepertiinkonsistensi data (karena terjadi perubahan data yang dilakukan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan) atau kondisi deadlock (karena ada banyak pemakai yang saling menunggu untuk menggunakan data). Basis data (database) Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan dalam perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya dan menggunakan prinsip pengaturan, pemisahan atau pengorganisasian. Basis data menggunakan media penyimpan elektronis seperti disk (hard disc, CD, atau tape). Tujuan utama dalam basis data adalah membantu pengguna dalam abstraksi suatu sistem. Basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu : 1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented. 2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya. 3. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya. 4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah 5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda. Basis data dibangun untuk memenuhi tujuan dalam pengorganisasian data, yang antara lain sebagai berikut : 1. Efisiensi meliputi kecepatan (speed), ruang simpan (space) dan keakuratan (accuracy). 2. Menangani data dalam jumlah besar. 3. Kebersamaan pemakaian (Shareability). 4. Meniadakan duplikasi dan inkonsistensi data. 5 buah DBMS yang cukup familiar dikalangan pengguna DBMS, yaitu Microsoft Access, MySQL, Microsoft SQL Server, PosgreSQL, dan Oracle. 1) MySQL MySQL adalah SQL-DBMS yang bersifat multi-user dan multi-threaded. MySQL berjalan sebagai server yang melayani banyak pengguna untuk mengakses sejumlah basis data. Macam Mysql LAMP (Linux- Apache-MySQL-PHP/Perl/Python). MAMP (Mac-Apache- MySQL-PHP/Perl/Python. WAMP (Windows-Apache-MySQL-PHP/Perl/Python. 2) Mcrosoft SQL server Microsoft SQL Server adalah DBMS relational keluaran dari Microsoft seperti halnya Microsoft Access. Bahasa query utama yang digunakan adalah varian dari ANSI SQL yang disebut sebagai T-SQL (Transact-SQL). 3) PostgreSQL PostgreSQL atau sering disebut Postgres termasuk dalam kategori Object-Relational Database Management System (ORDBMS). ORDBMS adalah DBMS yang selain menggunakan prinsip-prinsip basis data relational juga menggunakan pendekatan berorientasi obyek dalam model basis datanya. 4) Oracle Databases Oracle menyimpan data secara logika dalam bentuk tablespaces dan secara fisik dalam bentuk file-file data. Tablespaces dapat berisi berbagai macam bagian memori, misalnya bagian data, bagian index dan lain sebagainya. PERKEMBANGAN BASIS DATA SAAT INI Sejak tahun 1960-an penggunaan basis data sudah digunakan untuk bidang komersial, dimana pemrosesan file-nya masih berbasis manajemen file tradisional. Perkembangan komputer yang semakin pesat diikuti dengan perkembangan perangkat lunak untuk aplikasi bisnis, sejak tahun 1970-an sampai awal tahun 1980 manajemen berbasis file tradisional berkembang menjadi manajemen basis data. Di dalam manajemen basis data dikenal berbagai model data yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan sebuah data dalam merancang suatu basis data. Manajemen ini memungkinkan banyak user untuk mengakses data secara bersamaan sehingga fasilitas yang dimiliki oleh manajemen sudah semakin banyak yaitu fasilitas pemanipulasian data, kontrol konkurensi data, recovery data, keamanan data dan didukung dengan fasilitas komunikasi data karena manajemen ini sudah terhubung dengan suatu jaringan . Perkembangan dunia usaha semakin meningkat ditunjang dengan perkembangan komunikasi yang mempermudah organisasi atau perusahaan untuk mengakses data, sehingga mengubah manajemen basis data menjadi manajemen basis data tingkat lanjut didukung dengan fasilitas data warehousing dan fasilitas basis data berbasis web sebagai salah satu strategi organisasi dalam meningkatkan kinerja dan keuntungan organisasi. ORDBMS (OBJECT-RELATIONAL DATABASE MANAGEMENT SYSTEM) Obyek Relational Database Management System (ORDBMS) adalah DBMS atau Database Management System serupa dengan database relasional, tetapi dengan objek database berorientasi model yang memungkinkan profesional web kustom untuk menggabungkan pengembangan database dengan tipe data kustom. Ia menjembatani kesenjangan antara database relasional dan Berorientasi Obyek Sistem Manajemen Database (OODBMS). Tradisional RDBMS (Relational Database Management System) fokus pada manajemen efisien dari seperangkat terbatas data-jenis. Obyek DBMS relasional memungkinkan situs web ahli pembangunan untuk menggabungkan jenis data dan metode mereka sendiri. Keterbatasan RDBMS menyebabkan pengenalan sistem database object-relational sistem manajemen ORDBMS terjadi di awal 1990-an dari penelitian. Salah satu proyek penelitian yang paling menonjol, yang Postgres memperkenalkan dua produk Illustra dan Postgre SQL. Pertengahan 1990-an melihat produk komersial banyak muncul. Ini termasuk kemahatahuan, UniSQL dan Illustra 2. Tujuan Objek Relational Database: Untuk menjembatani kesenjangan antara pemetaan objek-relasional dan teknik pemodelan data konseptual. Untuk menjembatani kesenjangan antara teknik pemodelan berorientasi objek (digunakan dalam bahasa pemrograman seperti C + +, C # dan Java) dan database relasional. Keuntungan ORDBMS: 1. Obyek Relational Database Management Systems memastikan kapasitas penyimpanan yang besar, yang merupakan bagian penting dalam pembangunan berbasis web 2. Kecepatan akses cukup cepat. 3. ORDBMSs memiliki skalabilitas besar-besaran. 4. ORDBMSs membanggakan kekuatan manipulasi database yang sangat baik dari objek. 5. Mendukung objek dengan menambahkan fungsi API yang terpisah dan subsistem server 6. Redesigns mesin database sepenuhnya 7. Mendukung jenis data yang kaya dengan menambahkan lapisan berorientasi objek baru. Selain dari manfaat, objek sistem manajemen basis data relasional memiliki beberapa kelemahan. Salah satu kelemahan utama adalah ketidakmampuan untuk aplikasi internet berkecepatan tinggi. Namun, ORDBMSs dirancang untuk mengelola sejumlah besar informasi, merupakan aspek penting dalam pengembangan situs web. IDC berpendapat bahwa kasus pasar ORDBMS memiliki potensi untuk melampaui ukuran ODBMS dalam beberapa tahun mendatang dalam pembangunan berbasis web. DATA WAREHOUSE Data warehouse adalah kumpulan data dari berbagai sumber yang ditempatkan menjadi satu dalam tempat penyimpanan berukuran besar lalu diproses menjadi bentuk penyimpanan multidimensional dan didesain untuk querying dan reporting. Menurut Bill Inmon, data yang disimpan didalam data warehouse ini memiliki empat karakteristik, yaitu : 1. Subject oriented, data yang disimpan disesuaikan dengan proses bisnisnya 2. Integrated, semua data diintegrasikan kedalam satu media penyimpanan, dalam hal ini adalah database yang sangat besar, dimana formatnya diseragamkan, 3. Time variant, data yang disimpan bersifat historical, dan 4. Non-volatile, data cenderung tidak berubah. Komponen Utama Data Warehouse Tiga komponen utama Data Warehouse yaitu : 1. Data staging area Dalam tahap ini, data diolah dari sumbernya untuk siap menjawab query. Prosesnya terdiri dari extract,transform,load (ETL). 2. Data presentation area Dalam tahap ini, data diorganisasikan, disimpan dan dapat menjamin ketersediaannya akan segala kebutuhan query. Selain itu disini dilakukan juga penulisan laporan dan kebutuhan aplikasi untuk analisis selanjutnya. 3. Data access tools Penyediaan interface untuk penggunaan aplikasi untuk query data Distributed Data Warehouse Distributed data warehouse merupakan kumpulan data store yang dibangun secara terpisah yang digabungkan secara fisik melalui jaringan. Tujuannya adalah agar komponen-komponen yang terpisah ini terlihat sebagai satu kesatuan utuh sebuah sistem data warehouse . Suatu enterprise data warehousedapat dibentuk dari kumpulan data mart yang terpisah, jadi tidak selalu membentuk sistem yang terpusat tetapi juga bisa terdistribusi. Dengan kecenderungan data-oriented, data pada suatu perusahaan atau organisasi seharusnya merupakan data yang widely-shareable. Tipe-tipe distributed data warehouse : 1. Dengan local dan global data warehouse Local Data Warehouse merepresentasikan data dan proses-proses pada remote site. Sedangkan global Data Warehouse merepresentasikan bagian dari bisnis yang diintegrasikan. 2. Technologically Distributed Data Warehouse Menunjukkan bahwa secara logic, ini merupakan single dw tapi pada kenyataannya secara fisik terdapat beberapa dw yang diintegrasikan yang berasal dari beberapa prosesor/site yang berbeda. 3. Independently evolving Distributed Data Warehouse Setiap bagian dari distributed data warehouse, memiliki otonomi untuk mengatur dan mengembangkan bisnisnya tanpa harus memperhatikan bagian yang lain. Arsitektur Distributed Data Warehouse Distributed data warehouse terbentuk dari beberapa data mart yang diintegrasikan. Setiap data mart ini memiliki skema ETL yang terpisah, bisa jadi satu data mart dengan data mart lainnya berbeda, tetapi tidak menutup kemungkinkan dimana skema ETLnya sama, tergantung proses bisnis yang terjadi didalamnya. Disini kita mengenal local data warehouse dan global data warehouse. Dalam beberapa kasus, bagian data warehouse bisa berada di lingkungan terpusat (global) sekaligus terdistribusi (local). Contohnya, suatu perusahaan yang besar yang memiliki cabang yang tersebar di beberapa kota. Mereka membutuhkan global data warehouse sebagai tempat informasi yang dikumpulkan. Sedangkan local data warehouse diperlukan untuk menangani masalah bisnis yang terjadi ditiap cabangnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa distributed data warehouse ini memberikan otonomi kepada tiap local areanya untuk menjawab persoalan bisnisnya sendiri. Setiap local data warehouse, dalam hal ini data mart, dapat melakukan pekerjaannya dengan implementasi sendiri tanpa mengetahui apa yang sedang dilakukan data meart lainnya. Dalam distributed data warehouse ini, share informasi hanya dilakukan oleh local data warehouse dengan global data warehouse. Jadi tidak terjadi pertukaran informasi antar local data warehouse. Akan tetapi, disini semua data mart harus didesain untuk bekerja secara bersamaan menjadi satu warehouse yang utuh. DATA MART Data yang terdapat dalam data warehouse dapat dibagi perbagian sesuai dengan kebutuhan dalam informasi. Inilah yang dsebut dengan data mart. Data mart memiliki karakteristik yang sama dengan data warehouse, perbedaannya hanya terdapat pada jumlah data yang dimiliki. Dalam data mart, data yang ada hanya berasal dari satu bagian atau satu departemen saja, sedangkan pada data warehouse, data yang ada berasal dari seluruh bagian dalam perusahaan tersebut. Dalam pembuatan data warehouse, ada dua pendekatan yang dapat digunakan, yaitu : 1.Pendekatan Top Down (Top Down Approach) Pendekatan ini dilakukan dengan membuat perancangan data warehouse terlebih dahulu secara keseluruhan. Dalam pembuatannya, ditentukan apa yang menjadi sumber data dan bagaimana cara untuk memasukkannya ke dalam data warehouse yang telah dirancang terlebih dahulu. Pendekatan ini menyatakan bahwa pembangunan desain arsitektur data warehouse adalah hal pertama yang dilakukan dalam membangun suatu data warehouse. 2. Pendekatan Bottom Up (Bottom Up Approach) Berbeda dengan pendekatan Top Down, pendekatan ini menyatakan bahwa data warehouse berawal dari kumpulan data mart yang telah dibangun terlebih dahulu untuk masing-masing departemen. Data martyang telah dibangun kemudian digabungkan untuk membangun suatu data warehouse yang utuh. Dalam pembangunan data mart, terdapat 2 arsitektur, yaitu : Dependent Data Mart dan Independent Data Mart (IDM). Perbedaan dari kedua arsitektur tersebut hanya terletak pada ketergantungannya terhadap data warehouse. Pada Dependent Data Mart, data yang diperoleh sangat tergantung padadata warehouse terpusat sedangkan pada IDM, data yang digunakan terpisah dari data warehouseterpusat dan bersifat independent (berdiri sendiri). Perbandingan antara data warehouse dan data martdapat dilihat pada tabel berikut ini. Data Mining Istilah yang sering digunakan bersama-sama dengan data warehouse dan data mart adalah data mining. Data mining adalah proses menemukan hubungan dalam data yang tidak diketahui oleh pemakai. Data mining membantu pemakai dengan mengungkapkan berbagai hubungan dan menyajikannya dengan suatu cara yang dapat dimengerti sehingga dapat menjadi dasar pengambilan keputusan. Data mining memungkinkan pemakai “menemukan pengetahuan” pada database yang dalam sepengetahuannya tidak ada. KESIMPULAN Basis data (Database) adalah sekumpulan informasi yang diatur dalam cara tertentu sehingga sebuah program komputer dapat dengan cepat memilih data yang diinginkan. Basisdata dapat diibaratkan sebagai sistem pengarsipan elektronis yang terdiri dari field, record, dan file. Field adalah item tertentu dari informasi; record adalah sekumpulan field; dan file adalah kumpulan record. Untuk mengakses informasi dari basisdata, diperlukan Data Base Management System (DBMS). Pengguna sistem basis data dapat melakukan berbagai operasi, antara lain : 1. Menambah file baru ke sistem basis data 2. Mengosongkan berkas 3. Menyisip data ke suatu berkas 4. Mengambil data yang ada pada suatu berkas 5. Mengubah data pada suatu berkas 6. Penghapus data pada suatu berkas 7. Menyajikan suatu informasi yang diambil dari sejumlah berkas Sumber : • http://kamiyakeibuzzerbeat.wordpress.com/2010/10/04/basis-data/ • http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=20:informatika&id=484:data-warehouse-&option=com_content&Itemid=15 • http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=20:informatika&id=551:data-mart&option=com_content&Itemid=15

Kamis, 07 Oktober 2010

M.U news

Jakarta - Manchester United tampaknya harus bersiap-siap untuk kehilangan Edwin Van der Sar. Menurut pengakuan pelatih kiper tim Eric Steele, kiper Belanda itu akan gantung sepatu pada akhir musim ini. Tahun ini Van der Sar akan genap berusia 40 tahun, usia yang jelas sangat uzur untuk ukuran pesepakbola profesional. Kendati demikian, performanya masih mumpuni di bawah mistar gawang dan membuat mantan kiper Ajax, Juventus dan Fulham ini terus dipercaya menjadi yang nomor satu di timnya. Meski belum ada pernyataan resmi dari yang bersangkutan terkait hal ini, Van der Sar disinyalir tidak akan memperpanjang kontrkanya yang habis ketika musim 2010-11 berakhir. "Saya pikir Ed sudah membuat keputusan dan dia bilang ini adalah tahun terakhirnya,"ungkap Steele kepada Manchester Evening News yang dikutip dari AFP. "Dia adalah seorang profesional yang bagus dan seorang yang pandai yang tahu kapan waktu yang pas. Saya tidak merasa dia butuh saya atau manajer untuk mengatakan kapan waktunya (pensiun) telah tiba. Dia akan tahu." Selama 22 tahun karir sepakbolanya, Van der Sar sudah mendapat banyak gelar baik dengan klub-klub yang ia bela. Sedangkan bersama MU, mantan stopper internasional Belanda itu telah mempersembahkan gelar Premier League, Piala Carling, trofi Liga Champions dan Piala Dunia Antar Klub. Akan tetapi koleksi gelar Van der Sar belum lengkap karena selama ini ia belum pernah meraih Piala FA. Di musim terakhirnya ini, kompetisi tersebut akan menjadi sebuah target besar buat kiper terbaik Eropa dua kali itu. "Dia belum pernah memenangi Piala FA dan itu adalah target besar untuk dia. Ketika kami merotasi kiper Anda akan melihat dia akan memohon kepada pelatih untuk dimainkan," pungkas dia. Kabar ini bisa jadi benar. Akhir-akhir ini Sir Alex Ferguson terus berburu kiper untuk berjaga-jaga kalau kiper nomor satunya itu pensiun. David de Gea (Atletico Madrid) dan Anders Lindegaard (Aalesunds) merupakan dua nama yang ada dalam radar Fergie. http://www.detiksport.com/sepakbola/read/2010/10/07/231039/1458621/72/van-der-sar-siap-pensiun-di-akhir-musim?b99110170
Sasuke's Mangekyō Sharingan